Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Melonjak Dipicu Berita Ledakan Fasilitas Penting Iran
Minyak Melonjak Dipicu Berita Ledakan Fasilitas Penting Iran
Friday, 19 April 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06440

-0.30%

GBPUSD

1.24350

-0.35%

AUDUSD

0.64210

-0.81%

NZDUSD

0.59020

-0.76%

USDJPY

154.640

-0.52%

USDCHF

0.91190

-1.12%

USDCAD

1.37640

0.27%

GOLDUD

2,378.100

1.43%

COFU

81.99

4.13%

USD/IDR

16,250

0.09%

Fokus Crude Oil:

  • Ledakan di Iran pada Jumat pagi menandai dimulainya respon Israel atas serangan Iran.
  • Presiden Maduro peringatkan AS akan kesalahan besar atas pencabutan izin ekspor minyak Venezuela.

***************************************************************

Jumat, 19 April 2024 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak mentah terpantau mengalami koreksi naik tajam didukung oleh meningkatnya sinyal eskalasi konflik di Timur Tengah pasca berita ledakan di 2 lokasi penting Iran, serta ditambah dengan potensi menurunnya pasokan minyak Venezuela ke pasar global. 

Penerbangan komersial menuju Iran telah berbalik dan dialihkan dari rute yang direncanakan, termasuk beberapa penerbangan UEA, pasca salah satu kantor berita Fars melaporkan terjadinya ledakan di kota Isfahan dan Natanz di Iran pada Jumat pagi. Meskipun target serangan belum dapat dikonfirmasi, Isfahan merupakan pusat pangkalan militer udara Iran, dan bersama dengan Natanz merupakan lokasi yang menjadi fasilitas penting dalam program nuklir Iran. Berita tersebut sekaligus memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah, karena dianggap menjadi respon Israel atas serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran pada akhir pekan lalu.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, Presiden Nicolas Maduro pada hari Kamis mengkritik dan sekaligus memperingatkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden bahwa sanksi baru yang diterapkan AS merupakan “kesalahan besar” karena sanksi itu hanya berdampak kecil di dalam negeri, namun akan merusak upaya normalisasi hubungan bilateral dan merugikan kepentingan AS di industri minyak Venezuela. Sebelumnya, AS pada hari Rabu mengumumkan tidak akan memperbarui izin 44 yang memungkinkan Venezuela untuk mengekspor minyak secara bebas dan meningkatkan investasi di sektor minyak, apabila Presiden Maduro tidak dapat memastikan pemilu tahun ini akan berjalan bebas dan adil.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis mengatakan bahwa perekonomian Timur Tengah akan tumbuh lebih lambat tahun ini akibat perang di Gaza, serangan di jalur pelayaran Laut Merah dan penurunan produksi minyak menambah tantangan yang ada berupa tingginya utang dan biaya pinjaman. IMF merevisi perkiraan pertumbuhan tahun 2024 untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi 2,7% dari 3,4% pada perkiraan regional bulan Oktober.

Dalam prospek ekonomi regional yang dirilis pada hari Kamis, IMF mengatakan bahwa Arab Saudi akan memerlukan harga minyak rata-rata di level $96,20 per barel untuk dapat menyeimbangkan anggarannya, namun dengan asumsi produksi minyak mentah tetap stabil mendekati 9,3 juta bph tahun ini. Apabila Saudi melonggarkan pengurangan pasokan dan menghidupkan kembali produksi menjadi 10,3 juta bph pada tahun depan, maka harga yang dibutuhkan Saudi di level $84,70 per barel, tambah IMF.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $88 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $83 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:30

USA - Fed Goolsbee Speech

 

 

 

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788