Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Terkoreksi Turun Dipicu Proyeksi Peningkatan Output OPEC
Minyak Terkoreksi Turun Dipicu Proyeksi Peningkatan Output OPEC
Wednesday, 24 April 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.07010

0.10%

GBPUSD

1.24450

0.13%

AUDUSD

0.64860

0.62%

NZDUSD

0.59370

0.17%

USDJPY

154.820

-0.01%

USDCHF

0.91170

-0.04%

USDCAD

1.36630

-0.07%

GOLDUD

2,321.690

-0.09%

COFU

83.40

-0.07%

USD/IDR

16,140

0.06%

Fokus Crude Oil:

  • IMF melihat OPEC+ akan mulai meningkatkan produksi secara bertahap mulai bulan Juli nanti.
  • Rusia pangkas proyeksi harga minyak menjadi $65 per barel untuk periode tahun 2024 - 2027.

***************************************************************

Rabu, 24 April 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi turun tipis dipicu oleh proyeksi peningkatan output OPEC+ mulai bulan Juli yang dipimpin oleh Saudi, dan Rusia yang merevisi turun proyeksi harga minyaknya untuk tiga tahun kedepan. Meski demikian, sinyal eskalasi konflik di Gaza serta laporan stok API memberikan dukungan pada harga minyak. 

OPEC dan sekutunya diperkirakan akan mulai meningkatkan produksi minyak secara bertahap mulai bulan Juli, dipimpin oleh Arab Saudi yang kemungkinan akan menambah output karena dilanda defisit fiskal akibat komitmen menahan pasokan demi mendukung pasar minyak, ujar Amine Mati, kepala misi pemberi pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Arab Saudi pada hari Selasa. Produksi minyak Saudi diproyeksikan akan mencapai 10 juta bph pada awal tahun 2025, dari level terendah dalam tiga tahun terakhir sebesar 9 juta bph. Mati menambahkan bahwa kapasitas produksi Arab Saudi sekitar 12 juta bph, namun jarang sekali menghasilkan output serendah tingkat saat ini dalam satu dekade terakhir.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, Kementerian Perekonomian Rusia dilaporkan telah menurunkan perkiraan harga minyak mentah Rusia untuk tiga tahun kedepan menjadi $65 per barel dari sebelumnya di level $71,3 per barel, ujar sumber yang dikutip Reuters pada hari Selasa. Sumber yang sama juga mengatakan di sisi ekspor minyak dari Rusia diperkirakan sedikit meningkat tahun ini menjadi 240 juta ton (4,8 juta bph) dari 238 juta ton pada tahun 2023, menurut perkiraan perkembangan sosial ekonomi Rusia hingga tahun 2027.

Sementara itu, Israel dilaporkan meningkatkan serangan di seluruh Gaza pada hari Selasa. Serangan melalui udara dan penembakan dari tank di darat juga dilaporkan terjadi di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza yang menurut penduduk sipil pada Selasa malam merupakan aksi pemboman hampir 24 jam tanpa henti. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee pada hari Selasa mendesak penduduk sipil di empat zona di Beit Lahiya di tepi utara Gaza untuk pindah ke dua wilayah yang ditentukan.

Dari sisi pasokan, laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri, American Petroleum Institute (API), menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin AS dalam sepekan turun masing-masing sebesar 3,23 juta barel dan 600 ribu barel. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang bullish di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik, Energy Information Administration (EIA).

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $85 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $81 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

1.700M

2.735M

21:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-1.400M

-1.154M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788